Di dunia gaming, kontroler sering kali dianggap sebagai perangkat pendukung semata. Namun, bagi para kolektor sejati, kontroler adalah representasi sejarah, seni desain, bahkan identitas sebuah konsol. Bentuknya yang beragam, warna yang unik, hingga edisi terbatas yang hanya dirilis di waktu tertentu, membuatnya menjadi barang berharga untuk dikoleksi.
Banyak gamer yang rela berburu hingga ke luar negeri demi mendapatkan kontroler impian. Ada yang dibeli untuk dipamerkan di rak, ada yang tetap digunakan untuk bermain, dan ada pula yang disimpan rapat-rapat demi menjaga nilainya.
“Bagi saya, mengoleksi kontroler itu seperti memiliki potongan sejarah gaming di genggaman. Setiap unit punya cerita, dan setiap cerita punya nilai.”
1. Nintendo 64 – Kontroler Pikachu Edisi Khusus
Ketika Nintendo 64 sedang berada di puncak kejayaan pada akhir 1990-an, Pokémon menjadi fenomena global. Melihat tren ini, Nintendo merilis paket edisi khusus Pokémon N64 yang dilengkapi kontroler unik bertema Pikachu.
Sejarah dan Latar Belakang
Rilis sekitar tahun 2000, kontroler ini merupakan bagian dari Pokémon Special Edition Nintendo 64 Bundle. Selain konsol berwarna biru dengan figur Pikachu besar di atasnya, kontroler kuning cerah dengan tombol Start berbentuk Poké Ball menjadi daya tarik utama.
Keunikan Desain
Warna kuning identik dengan Pikachu.
Tombol Start berbentuk Poké Ball.
Didesain untuk mencuri perhatian penggemar Pokémon di seluruh dunia.
Alasan Menjadi Langka
Produksi terbatas dan penjualan yang hanya dilakukan di beberapa wilayah seperti Jepang dan Amerika membuat kontroler ini cepat menjadi barang buruan kolektor.
2. Sega Dreamcast – Kontroler Hello Kitty Edition
Sega Dreamcast mungkin tidak sepopuler PlayStation pada masanya, tetapi konsol ini punya beberapa rilis unik. Salah satunya adalah kolaborasi dengan Sanrio yang menghasilkan Dreamcast Hello Kitty Edition.
Sejarah dan Latar Belakang
Diluncurkan pada tahun 2000 untuk merayakan ulang tahun Hello Kitty yang ke-26, edisi ini hanya dirilis di Jepang. Selain konsol Dreamcast berwarna pink atau biru pastel, paket ini mencakup kontroler dengan warna serasi dan logo Hello Kitty di bagian tengah.
Keunikan Desain
Warna pastel yang lembut, jarang digunakan untuk perangkat gaming kala itu.
Logo Hello Kitty tercetak jelas.
Memberikan nuansa cute yang kontras dengan citra gaming yang biasanya identik dengan maskulin.
Alasan Menjadi Langka
Ketersediaannya yang terbatas di Jepang dan kondisi pasar yang cepat berubah membuat kontroler ini kini menjadi salah satu barang koleksi yang sulit ditemukan.
3. Xbox 360 – Chrome Series
Microsoft mencoba menghadirkan kesan mewah pada Xbox 360 dengan meluncurkan seri Chrome pada tahun 2012.
Sejarah dan Latar Belakang
Seri ini hadir dalam beberapa warna metalik mengilap seperti merah, biru, dan emas. Dirilis di era akhir Xbox 360, edisi ini tidak hanya menjadi variasi warna, tetapi juga menambah kesan premium bagi penggunanya.
Keunikan Desain
Finishing chrome yang mengilap dan memantulkan cahaya.
Pilihan warna yang elegan dan berkelas.
Cocok dipajang sebagai koleksi karena tampilannya yang mencolok.
Alasan Menjadi Langka
Karena dirilis menjelang akhir masa Xbox 360, jumlah produksinya terbatas. Warna emas menjadi yang paling diburu karena jumlah unitnya jauh lebih sedikit dibanding warna lain.
4. PlayStation 4 – DualShock 4 500 Million Limited Edition
Sony merayakan pencapaian penjualan 500 juta unit konsol PlayStation dengan merilis seri terbatas DualShock 4 500 Million Limited Edition pada tahun 2018.
Sejarah dan Latar Belakang
Kontroler ini diluncurkan bersamaan dengan PS4 Pro edisi khusus. DualShock 4 edisi ini memiliki desain transparan berwarna biru tua, dengan aksen emas yang mempercantik tampilannya.
Keunikan Desain
Bodi translucent dark blue yang memperlihatkan komponen internal.
Aksen emas pada tombol dan touchpad.
Nomor seri unik di setiap unitnya.
Alasan Menjadi Langka
Hanya diproduksi 50.000 unit di seluruh dunia, membuatnya menjadi salah satu kontroler paling langka yang pernah dirilis Sony.
5. Nintendo Switch – Pro Controller Xenoblade Chronicles 2 Edition
Ketika Xenoblade Chronicles 2 rilis pada tahun 2017, Nintendo meluncurkan Pro Controller edisi khusus yang langsung mencuri hati para gamer JRPG.
Sejarah dan Latar Belakang
Kontroler ini dirilis bersamaan dengan peluncuran game, dan memiliki desain yang terinspirasi dari karakter utama dalam Xenoblade Chronicles 2.
Keunikan Desain
Grip merah cerah dengan bodi hitam elegan.
Motif khas Xenoblade Chronicles 2 di permukaan depan.
Tetap mengutamakan kenyamanan meski memiliki desain mencolok.
Alasan Menjadi Langka
Produksinya yang terbatas dan popularitas game membuat kontroler ini cepat menghilang dari pasaran.
Tabel Estimasi Harga Pasar Kolektor (2025)
Kontroler
Tahun Rilis
Kisaran Harga Saat Rilis
Kisaran Harga Kolektor 2025
Status Ketersediaan
Nintendo 64 Pikachu Edition
2000
± Rp 300.000
Rp 3 – 5 juta
Sangat Langka
Sega Dreamcast Hello Kitty
2000
± Rp 250.000
Rp 4 – 6 juta
Langka
Xbox 360 Chrome Series (Gold)
2012
± Rp 600.000
Rp 2 – 3,5 juta
Sulit Dicari
DualShock 4 500 Million
2018
± Rp 1,1 juta
Rp 4 – 6,5 juta
Sangat Langka
Switch Pro Controller Xenoblade 2
2017
± Rp 1,2 juta
Rp 2,5 – 4 juta
Terbatas
Tips Berburu dan Merawat Kontroler Koleksi
1. Cari di Event Gaming dan Pasar Kolektor
Event seperti Tokyo Game Show atau Comic-Con sering menjadi tempat di mana kolektor menjual atau melelang barang langka.
2. Waspadai Barang Replika
Banyak kontroler edisi terbatas yang dipalsukan. Pastikan memeriksa logo, bahan, dan nomor seri untuk memastikan keasliannya.
3. Gunakan Display Case
Selain melindungi dari debu, display case bisa membuat koleksi tampil lebih elegan dan aman dari kerusakan.
4. Jaga dari Paparan Sinar Matahari
Warna plastik bisa memudar jika terkena sinar matahari langsung terlalu lama.
Mengapa Koleksi Kontroler Layak Ditekuni?
Mengoleksi kontroler bukan hanya soal memiliki barang unik, tetapi juga tentang merawat kenangan. Setiap desain membawa cerita—tentang era konsol, budaya pop saat itu, dan inovasi teknologi yang mengiringinya.
“Melihat kontroler di rak koleksi itu seperti membuka album foto, hanya saja foto ini bisa digenggam dan dimainkan.”
