Ketika Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes diumumkan pertama kali, antusiasme pecinta JRPG, khususnya fans setia Suikoden, langsung meledak. Tidak heran, karena proyek ini digagas oleh Yoshitaka Murayama dan Junko Kawano, dua nama besar di balik kesuksesan Suikoden 1 dan 2. Tapi, apa sebenarnya yang membuat alur cerita Eiyuden Chronicle begitu mirip dengan Suikoden Series? Mari kita kupas tuntas benang merah narasi dan kekuatan cerita di balik dua RPG legendaris ini.
Warisan Suikoden: Legenda yang Melahirkan Inspirasi Baru
Tidak bisa dipungkiri, Suikoden adalah warisan JRPG yang sangat kuat dalam aspek cerita dan karakter. Game ini bukan sekadar petualangan mengalahkan musuh, melainkan sebuah kisah tentang perang, pengkhianatan, harapan, dan persahabatan yang terbangun dari kepingan mimpi seratus lebih karakter.
Plot Perang, Politik, dan Perebutan Kekuasaan
Salah satu ciri utama Suikoden adalah latar cerita yang penuh konflik politik, perang antar kerajaan, dan perebutan kekuasaan. Eiyuden Chronicle pun mengikuti pola yang sama. Cerita dimulai dari ketegangan antar dua kekuatan besar: Aliansi Liga dan Kekaisaran Galdean. Mirip dengan Suikoden, perang yang terjadi bukan sekadar soal kekuatan, tapi juga tentang intrik, pengkhianatan, dan nilai-nilai persahabatan di tengah dunia yang terus berubah.
Perekrutan Ratusan Karakter: Dari 108 Stars of Destiny ke Hundred Heroes
Jika Suikoden terkenal dengan konsep “108 Stars of Destiny”, maka Eiyuden Chronicle mengusung konsep serupa melalui “Hundred Heroes”. Pemain akan merekrut dan membangun ikatan dengan ratusan karakter, masing-masing dengan latar belakang, kemampuan, serta tujuan hidup yang berbeda. Pendekatan naratif ini membuat dunia Eiyuden Chronicle terasa hidup dan penuh warna, persis seperti pengalaman saat pertama kali memainkan Suikoden.
Alur Cerita Utama Eiyuden Chronicle: Dari Pengkhianatan ke Perang Besar
Salah satu kekuatan utama Eiyuden Chronicle terletak pada struktur ceritanya yang sangat “Suikoden banget”. Dari awal permainan, pemain langsung disuguhi dinamika hubungan antar karakter utama: Nowa dan Seign Kesling, yang berawal dari teman lalu menjadi musuh akibat pengkhianatan di tengah perang besar.
Permulaan yang Damai: Persahabatan dan Janji
Cerita Eiyuden Chronicle diawali dengan suasana damai di sebuah desa kecil. Nowa, sang protagonis, adalah pemuda polos yang bermimpi mengubah dunia bersama teman-temannya. Sama seperti Tir McDohl di Suikoden 1 atau Riou di Suikoden 2, Nowa dikelilingi oleh orang-orang yang setia dan penuh harapan. Mereka kemudian direkrut menjadi pasukan kecil yang perlahan tumbuh menjadi kekuatan besar.
Tragedi dan Pengkhianatan: Titik Balik Cerita
Narasi Eiyuden Chronicle kemudian bergulir ke tragedi besar, di mana terjadi pengkhianatan dari pihak yang dianggap teman. Seign, karakter yang awalnya menjadi sahabat, akhirnya berbalik melawan Nowa karena perbedaan idealisme dan pengaruh politik. Momen pengkhianatan ini sangat kental nuansa Suikoden, mengingatkan pada konflik Tir vs Gremio atau Riou vs Jowy.
Kebangkitan Pasukan dan Perebutan Benteng
Setelah tragedi dan pengkhianatan, Nowa bangkit bersama para sekutunya untuk membangun pasukan perlawanan. Di sinilah pemain mulai merekrut karakter-karakter unik, membangun markas, hingga merencanakan strategi melawan kekaisaran. Alur cerita tentang membangun basis dan merekrut pahlawan adalah ciri khas Suikoden yang diadaptasi penuh oleh Eiyuden Chronicle.

Dunia Eiyuden Chronicle: Kerajaan, Faksi, dan Konflik yang Kompleks
Eiyuden Chronicle tidak hanya menawarkan konflik antara dua kerajaan, tetapi juga memperkenalkan berbagai faksi, klan, hingga kelompok rahasia yang membuat alur ceritanya terasa luas dan penuh intrik.
Aliansi Liga vs Kekaisaran Galdean
Kisah utama berpusat pada perang antara Aliansi Liga, yang mengedepankan kebebasan, dan Kekaisaran Galdean, yang haus akan kekuatan magis artefak kuno bernama “Rune-Lens”. Konflik dua kekuatan besar ini mengingatkan pada perang antara Kekaisaran Scarlet Moon dan Liberation Army di Suikoden 1, maupun antara Highland dan City-State of Jowston di Suikoden 2.
Kelompok Rahasia dan Karakter Unik
Seperti halnya Suikoden dengan berbagai guild dan pasukan rahasia, Eiyuden Chronicle memperkenalkan kelompok-kelompok seperti “The Watchers” atau klan- klan minor yang memiliki agenda tersembunyi. Setiap faksi memiliki karakter dengan motivasi kuat yang memperkaya narasi.
Pembangunan Markas dan Dinamika Internal
Satu elemen yang sangat membekas dari Suikoden adalah membangun markas utama yang tumbuh seiring berkembangnya cerita. Eiyuden Chronicle mengambil konsep ini dan memodernisasinya.
Markas yang Berkembang Bersama Cerita
Pemain akan memiliki markas utama yang awalnya kecil, namun berkembang menjadi kota mini penuh aktivitas—mulai dari bengkel, rumah sakit, hingga pusat perdagangan. Setiap karakter yang direkrut akan memiliki peran unik di markas. Hal ini menciptakan rasa keterikatan emosional sekaligus nostalgia bagi fans Suikoden.
Event dan Momen Interaksi Karakter
Sama seperti Suikoden, pemain dapat menyaksikan event-event kecil yang memperlihatkan interaksi antara para karakter di dalam markas. Momen sederhana seperti memasak bersama, latihan perang, hingga konflik internal, membuat ceritanya terasa personal dan penuh kehangatan.
Elemen Magis: Rune-Lens dan Kekuasaan
Tidak lengkap membahas kemiripan Eiyuden Chronicle dan Suikoden tanpa mengulas sistem sihir dan kekuatan magis yang jadi poros utama konflik.
Rune-Lens Sebagai Sumber Kekuatan
Dalam Suikoden, dunia digerakkan oleh kekuatan “Rune” yang dapat mengubah takdir. Eiyuden Chronicle mengambil inspirasi ini dengan memperkenalkan “Rune-Lens”, artefak magis yang mampu memberikan kekuatan luar biasa bagi pemiliknya. Perseteruan antar faksi, pengkhianatan, dan kehancuran dunia sangat bergantung pada siapa yang menguasai Rune-Lens ini.
Dilema Moral dan Pilihan Sulit
Selain kekuatan, Rune-Lens juga menimbulkan dilema moral bagi para karakter. Beberapa tokoh harus memilih antara menggunakan kekuatan tersebut untuk kebaikan atau kepentingan pribadi. Cerita tentang beban memegang kekuatan besar menjadi benang merah yang mengingatkan pada konflik karakter di Suikoden, seperti Ted dan Soul Eater, atau Luca Blight yang gila kekuasaan.
Karakterisasi Mendalam dan Drama Emosional
Salah satu kekuatan terbesar Eiyuden Chronicle, sebagaimana Suikoden, adalah karakterisasi yang dalam. Setiap karakter bukan sekadar tempelan, tapi punya kisah, mimpi, dan konflik batin yang terasa nyata.
Nowa, Seign, dan Protagonis Lainnya
Nowa sebagai protagonis diceritakan memiliki idealisme dan jiwa kepemimpinan yang berkembang seiring alur cerita. Seign, sahabat yang menjadi rival, adalah contoh karakter tragis dengan alasan tersendiri mengkhianati harapan teman-temannya. Interaksi mereka menghidupkan drama emosional yang menjadi kekuatan utama cerita.
Karakter Sampingan yang Berarti
Sama seperti Suikoden, Eiyuden Chronicle memperlakukan karakter sampingan dengan porsi cerita yang layak. Beberapa tokoh bahkan memiliki side quest dan cerita pribadi yang dapat mengubah ending atau mempengaruhi pertempuran besar. Hal ini membuat pemain merasa investasi emosional terhadap setiap anggota pasukan yang mereka rekrut.
Narasi Non-Linear dan Multiple Endings
Suikoden dikenal dengan narasi non-linear, di mana keputusan pemain bisa berdampak pada cerita dan ending. Eiyuden Chronicle juga mengadopsi sistem serupa.
Pilihan yang Menentukan Nasib Dunia
Sepanjang perjalanan, pemain akan dihadapkan pada banyak pilihan penting. Misalnya, memutuskan untuk menyelamatkan atau mengorbankan karakter tertentu, memilih aliansi, hingga mengambil keputusan strategis saat perang besar. Setiap pilihan akan mengubah jalannya cerita, bahkan bisa menentukan siapa saja yang bertahan hidup hingga akhir permainan.
Ending Beragam Berdasarkan Perekrutan
Salah satu ciri khas Suikoden adalah “True Ending” yang hanya bisa didapat jika pemain berhasil merekrut semua Stars of Destiny. Eiyuden Chronicle mengikuti tradisi ini: jika pemain berhasil mengumpulkan semua Hundred Heroes, maka mereka bisa membuka ending terbaik yang memuaskan sekaligus emosional.
Pengaruh Suikoden dalam Setiap Aspek Cerita
Bagi gamer yang sudah lama merindukan kehangatan narasi Suikoden, Eiyuden Chronicle benar-benar menawarkan sensasi nostalgia. Namun, game ini tidak sekadar meniru, tapi juga memberikan sentuhan modern yang memperkaya cerita.
Nostalgia dan Pembaruan
Setiap aspek cerita Eiyuden Chronicle—mulai dari konflik politik, pengkhianatan, pembangunan markas, hingga sistem perekrutan karakter—jelas membawa roh Suikoden. Namun, dengan penulisan naskah yang lebih dewasa dan teknologi visual masa kini, game ini terasa segar dan relevan untuk generasi gamer baru.
Potensi Menjadi Legenda Baru
Jika Suikoden adalah legenda di era PlayStation klasik, maka Eiyuden Chronicle adalah kebangkitan harapan baru JRPG dengan semangat serupa namun lebih modern. Alur ceritanya yang mendalam, penuh liku, dan penuh kejutan, dipastikan akan mengisi dahaga para penggemar kisah epik dan karakter-karakter yang memorable.
Itulah ulasan mendalam tentang alur cerita Eiyuden Chronicle yang membuatnya begitu mirip dengan Suikoden Series. Tidak hanya soal kemiripan gameplay dan sistem perekrutan, tapi juga benang merah narasi, dinamika karakter, hingga konflik besar yang menggerakkan emosi para pemain. Bagi fans Suikoden dan JRPG sejati, Eiyuden Chronicle benar-benar wajib dimainkan!