Ragnarok M Classic Zeny Only – Kedok untuk para korban Eternal Love

Ragnarok M Classic Indonesia kembali mengguncang dunia gaming mobile dengan pendekatan unik ‘Zeny Only’. Apa yang membuat game ini berbeda? Benarkah Zeny Only bebas dari sistem Pay to Win, atau justru jadi kedok baru microtransaction? Berikut ulasan mendalam dari tim GameFever.co.id.

Kembalinya Ragnarok M Classic Indonesia: Nostalgia dan Ekspektasi

Ragnarok Online telah menjadi legenda sejak era warnet. Ketika Ragnarok M Eternal Love pertama kali hadir, banyak gamer Indonesia langsung nostalgia, memburu kenangan lama dalam bentuk yang lebih modern. Namun, seiring waktu, banyak pemain merasa game ini makin berat di microtransaction dan sistem gacha, sehingga terjadi eksodus besar-besaran. Ragnarok M Classic Indonesia hadir sebagai pelarian, menawarkan janji pengalaman lebih murni ala RO jadul—tapi dengan sentuhan modern.

Apa Itu Sistem ‘Zeny Only’ di Ragnarok M Classic?

Salah satu gebrakan utama Ragnarok M Classic Indonesia adalah sistem “Zeny Only”. Konsep ini diklaim sebagai solusi dari keresahan pemain soal sistem Pay to Win (P2W) yang selama ini melekat di game-game mobile, terutama Ragnarok M Eternal Love. Semua transaksi di dalam game hanya menggunakan Zeny, mata uang in-game klasik khas Ragnarok. Tidak ada diamond, top up kredit premium, atau cash shop yang menawarkan power boost instan—setidaknya secara resmi.

Bagaimana Cara Kerja Zeny Only?

Setiap item, equipment, bahkan cosmetic hanya bisa dibeli atau dijual dengan Zeny. Pengembang mengklaim sistem ini lebih fair, karena semua pemain harus benar-benar grinding untuk mendapatkan item. Tidak ada jalur pintas lewat dompet. Namun, apakah benar-benar seperti itu di lapangan?

Ragnarok M Classic, Surga Baru untuk ‘Korban’ Eternal Love?

Tak bisa dipungkiri, banyak pemain veteran Ragnarok M Eternal Love yang merasa kecewa dengan sistem P2W yang semakin parah. Event kolaborasi, promo diamond, gacha headgear, hingga lucky shop membuat banyak gamer kehilangan semangat bermain. Ragnarok M Classic menjadi pelarian, tempat healing dan mencari kembali esensi permainan RO seperti dulu.

Testimoni Pemain Eks Eternal Love

“Jujur, Ragnarok M Classic ini kayak nostalgia, lebih santai, nggak ada kejar-kejaran power sama yang top up gila-gilaan,” ujar Aditya, pemain asal Surabaya yang sudah bermain RO sejak 2005. “Tapi jujur aja, tetap ada yang ‘nge-cheat’ zeny via RMT atau jual beli ilegal. Jadi, tetap nggak bisa benar-benar murni Zeny Only.”

Fenomena Ghost Trade dan RMT di Ragnarok M Classic

Di komunitas Ragnarok M Classic Indonesia, praktik Real Money Trading (RMT) kini lebih dikenal dengan istilah “ghost trade”. Ghost trade adalah jual beli Zeny atau item menggunakan uang asli secara sembunyi-sembunyi di luar sistem resmi game. Meski jelas melanggar aturan, ghost trade tetap marak karena kebutuhan Zeny yang sangat besar dan lamanya waktu yang diperlukan untuk grinding.

Namun, uniknya, di Ragnarok M Classic Indonesia, tidak hanya ghost trade yang jadi masalah. Situs resmi Ragnarok Classic juga menyediakan fitur pembelian Zeny instan, yang menuai pro dan kontra di kalangan pemain. Dengan beberapa kali klik top up lewat situs resmi, pemain bisa langsung memperoleh Zeny dalam jumlah besar, tanpa perlu repot-repot farming manual.

Perbandingan Grinding Harian dan Top Up Zeny

Hasil grinding harian rata-rata pemain reguler hanya sekitar 3 juta Zeny jika dilakukan secara aktif, tanpa gangguan spot atau bot. Namun, dengan fitur top up di situs resmi, pemain bisa mendapatkan 72 juta Zeny hanya dalam satu kali top up! Jelas ini membuat konsep Zeny Only yang diharapkan adil, justru terasa semakin timpang.

“Buat apa grinding tiap hari, kalau ada yang bisa top up langsung dapat puluhan juta Zeny?” keluh salah satu pemain di forum Discord RO Classic. “Jadinya yang kaya ya tetap mereka yang punya modal.”

Kondisi ini akhirnya memecah pemain menjadi dua kelas: mereka yang setia grinding dan bermain jujur, serta mereka yang memilih ghost trade atau top up Zeny instan. Ketimpangan progres pun tidak bisa dihindari, sehingga sistem Zeny Only justru berpotensi mengulang pola Pay to Win dalam bentuk baru.

Zeny Only, Benarkah Bebas dari P2W? Atau Sekadar Kedok Baru?

Secara teori, sistem Zeny Only memang menghilangkan jalur langsung top up untuk jadi kuat. Tapi, kenyataan di lapangan bisa lebih rumit. Beberapa masalah yang mulai muncul di komunitas:

1. Real Money Trading (RMT) Berkedok Zeny Only

Ketika item in-game hanya bisa dibeli dengan Zeny, para pemain “sultan” tetap mencari jalan pintas. Mereka membeli Zeny secara ilegal via RMT di luar game, lalu menggunakan Zeny itu untuk borong item langka. Alhasil, ekosistem ekonomi dalam game pun tetap tidak steril dari unsur P2W, hanya saja jalurnya lebih “underground”.

2. Microtransaction Terselubung Lewat Sistem Lain

Walaupun tidak ada diamond atau premium credit, pengembang tetap bisa menyisipkan fitur mikrotransaksi lewat jalan lain, misalnya skin limited edition yang harus dicapai lewat event grind yang berat (dan seringkali hanya bisa dikejar oleh pemain dengan waktu atau resource lebih banyak).

3. Ketimpangan Grinding

Fakta lainnya, sistem Zeny Only tetap membuka peluang farming Zeny dengan metode ekstrem—multi-account, macro, hingga cheat. Pemain biasa jelas kalah saing dengan yang “hardcore farming” atau yang main banyak akun sekaligus.

Komunitas dan Dinamika Baru di Ragnarok M Classic

Dengan konsep Zeny Only, komunitas RO Classic kembali hidup. Banyak pemain lama kembali, forum dan grup Discord jadi ramai membahas build, spot farming, dan strategi ekonomi in-game. Namun, drama soal Zeny RMT, jual beli akun, dan “market manipulation” tetap menjadi isu hangat.

Tips Bertahan dan Sukses di RO M Classic Zeny Only

  • Fokus pada farming spot Zeny terbaik (misal: Geographer, Orc Warrior, dan Minorous)
  • Bangun relasi di guild, manfaatkan sistem barter item
  • Jangan tergiur RMT, karena risikonya tinggi dan bisa berujung banned

Masa Depan Ragnarok M Classic Indonesia

Hadirnya Ragnarok M Classic Indonesia dengan sistem Zeny Only menjadi warna baru bagi dunia game mobile tanah air. Apakah sistem ini benar-benar solusi dari P2W? Atau hanya evolusi dari sistem monetisasi terselubung yang lebih rapi? Satu hal yang pasti, semangat dan nostalgia RO klasik masih sangat hidup di hati para gamer Indonesia. Komunitas berharap pengembang benar-benar berkomitmen menjaga keseimbangan dan integritas gameplay, tanpa jebakan microtransaction berkedok Zeny Only.

Ragnarok M Classic Indonesia mungkin bukan jawaban sempurna, tapi setidaknya jadi ruang baru bagi gamer yang ingin healing dari kerasnya dunia gacha dan P2W. Masih banyak PR yang harus dikerjakan—mulai dari penanganan RMT hingga menjaga market tetap sehat. Namun, hype dan antusiasme para pemain sudah membuktikan: Ragnarok, terutama yang classic, belum mati!

Related posts

Review Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles

Kesan Pertama Legends of Runeterra : Permulaan yang Mantap

Review One Piece Pirate Warriors 4 : Petualangan Seru di Dunia One Piece