Dragon Ball Z sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak gamer dan penggemar anime di Indonesia. Kini, hadir sebuah game yang bukan hanya menawarkan aksi pertarungan, tapi juga mengajak pemain bernostalgia dan ikut merasakan perjalanan Goku serta kawan-kawan secara interaktif. Game ini adalah Dragon Ball Z: Kakarot, yang sukses membawa sensasi berbeda dari sekadar menonton animenya. Sebagai portal berita gaming, gamefever.co.id menghadirkan review lengkap dan mendalam untuk kamu yang penasaran dengan pengalaman bermain dan nuansa nostalgia yang dihadirkan oleh game ini.
Menghidupkan Kembali Kisah Epik Dragon Ball Z
Dragon Ball Z: Kakarot bukan sekadar game fighting biasa. Game ini mengusung konsep action RPG yang membebaskan pemain untuk menjelajahi dunia Dragon Ball, mengikuti cerita dari awal Saga Saiyan hingga akhir Saga Buu. Dari sudut pandang seorang gamer sekaligus fans berat anime Dragon Ball, game ini sukses membawa sensasi nostalgia yang begitu kental.
“Jujur saja, momen ketika pertama kali terbang di dunia Dragon Ball menggunakan Goku, seakan kembali ke masa kecil saat menunggu tayangan Dragon Ball setiap minggu di televisi. Rasanya seperti benar-benar ikut dalam petualangan Goku dan kawan-kawan!” – Redaksi gamefever.co.id
Dengan grafis yang setia pada gaya animenya, cutscene yang diadaptasi dari momen-momen ikonik, dan pengisi suara original Jepang, pengalaman bermain terasa begitu imersif dan memuaskan.
Detail Cerita yang Setia dengan Anime
Hal paling menonjol dari Dragon Ball Z: Kakarot adalah alur cerita yang benar-benar setia dengan versi animenya. Setiap saga dihadirkan lengkap, mulai dari invasi Saiyan, kisah Frieza di Planet Namek, hingga pertarungan sengit melawan Majin Buu. Semua plot penting, bahkan beberapa side story dan momen lucu yang kadang terlewat di anime, diangkat secara mendalam di game ini.
Bagi pemain lama maupun baru, game ini juga menghadirkan encyclopedia berisi informasi karakter, lokasi, hingga kronologi peristiwa. Fitur ini sangat membantu memperkaya pengalaman dan pemahaman cerita Dragon Ball Z secara utuh.
“Saya sempat terharu saat menyelesaikan pertarungan terakhir melawan Frieza. Musik latar, animasi, dan dialognya benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Ini bukan sekadar game, tapi benar-benar penghormatan untuk anime yang legendaris.” – Redaksi gamefever.co.id
Gameplay: Lebih dari Sekadar Bertarung
Tidak seperti game Dragon Ball sebelumnya yang lebih fokus pada duel, Kakarot memberikan kebebasan open world untuk menjelajah, mengumpulkan item, menyelesaikan side quest, hingga memancing ikan dan memasak makanan ala Goku.
Sistem Pertarungan yang Dinamis
Sistem pertarungan pada Dragon Ball Z: Kakarot memang sederhana, namun tetap menegangkan. Pemain bisa menggunakan serangan dasar, kombo, dan jurus-jurus ikonik seperti Kamehameha, Special Beam Cannon, hingga Spirit Bomb. Setiap karakter memiliki skill tree sendiri yang bisa di-upgrade sesuai gaya bermain.
Yang menarik, selama pertarungan boss, game ini tetap menghadirkan momen-momen quick time event (QTE) layaknya di animenya. Hal ini membuat setiap duel terasa epik dan cinematic.
Eksplorasi Dunia Dragon Ball
Selain bertarung, pemain dapat bebas menjelajahi dunia terbuka yang luas. Ada banyak aktivitas sampingan seperti berburu Z-Orb untuk upgrade, membantu karakter sampingan, hingga mengoleksi Dragon Ball. Dunia di game ini juga dipenuhi Easter Egg yang bikin fans Dragon Ball tersenyum sendiri saat menemukannya.
“Salah satu pengalaman paling seru adalah saat menemukan side quest dengan karakter-karakter minor yang ternyata punya cerita menarik. Kadang justru momen-momen seperti ini yang bikin tambah betah main berjam-jam.” – Redaksi gamefever.co.id
Grafis dan Audio: Membawa Suasana Anime ke Dunia Game
Dragon Ball Z: Kakarot mengusung visual cel-shading yang mirip sekali dengan animenya. Desain karakter, lingkungan, hingga efek serangan semuanya terasa otentik dan penuh warna. Tidak hanya itu, cutscene penting dalam game diadaptasi langsung dari adegan anime dengan tambahan detail visual yang memukau.
Dukungan pengisi suara Jepang dan soundtrack original juga menambah kuat nuansa nostalgia. Bagi gamer Indonesia yang dulu menonton versi dubbing lokal, mendengar suara Goku versi Masako Nozawa pasti membuat flashback masa kecil terasa semakin kuat.
Kelebihan dan Kekurangan Dragon Ball Z: Kakarot
Kelebihan
- Alur cerita sangat setia dengan anime
- Dunia terbuka yang luas dan penuh aktivitas
- Visual dan audio yang autentik
- Banyak side quest dan konten tambahan
Kekurangan
- Side quest kadang terasa repetitif
- Sistem pertarungan sederhana untuk gamer hardcore
- Beberapa animasi masih terasa kaku
DLC dan Konten Tambahan
Bandai Namco juga menghadirkan sejumlah DLC menarik seperti cerita Dragon Ball Super, Bardock, hingga petualangan Trunks. Setiap DLC memperluas dunia dan menambah replay value, terutama bagi fans yang ingin eksplorasi kisah di luar cerita utama Dragon Ball Z.
Pengalaman Pribadi dari Redaksi GameFever
Sebagai penutup, tidak berlebihan jika Dragon Ball Z: Kakarot adalah game wajib bagi fans Dragon Ball maupun gamer yang ingin merasakan nostalgia. Berpetualang sebagai Goku, menyelamatkan dunia, dan menyaksikan kembali momen-momen ikonik lewat tangan sendiri, adalah pengalaman yang sulit dilupakan.
“Ketika akhirnya berhasil mengumpulkan tujuh Dragon Ball dan memanggil Shenron, perasaan nostalgia langsung membuncah. Seolah-olah impian masa kecil untuk jadi bagian dari dunia Dragon Ball benar-benar jadi kenyataan di game ini.” – Redaksi gamefever.co.id
Wajib Main untuk Fans Dragon Ball
Dragon Ball Z: Kakarot adalah perpaduan antara tribute untuk anime legendaris dan pengalaman gaming yang fresh. Dengan cerita lengkap, visual memukau, dan nuansa nostalgia yang kuat, game ini layak dimainkan berulang kali. Bagi para penggemar berat, inilah saatnya bernostalgia sekaligus menjajal seperti apa rasanya menjadi Goku!