fbpx
GameFever ID
News

[Special TGS 2018] Kesan pertama Kill La Kill The Game IF

Simple dan Bombastis

Visual bisa dibilang adalah fokus utama untuk game anime fighting satu ini. gameplay yang disajikan terbilang simple dengan serangan hanya terpusat pada beberapa tombol saja, serangan di bagi menjadi dua yaitu melee dan ranged, dan keduanya langsung mengarah kemusuh disaat kita tekan.  Terasa sekali combat yang disajikan ini dibikin simple agar pertarungan terasa cepat dan, sayangnya control scheme yang simple membuat pertarungan terasa tidak variatif karena kita hanya melakukan serangan yang sama terus menerus. Semua hal yang di simplify oleh Arc akan tetapi ditutupi dengan varian karakter yang beragam. saat kita memainkan demo tersebut, cuma ada 4 karakter yang bisa kita mainkan, kami memilih Ryuko saat itu dan staff yang menemani bermain kita memilih kita Gamagoori, dan dalam pertarungan ada beberapa saat dimana karakter Gamagoori memakai bondage regalianya untuk menyakiti diri sampai ke titik dimana dia bisa mengupgrade form yang dia pakai. variasi seperti ini nampaknya akan jadi kelebihan dalam game ini, selain jumlah karakter yang lumayan banyak dari Animenya sendiri, nampaknya setiap karakter yg ada akan memiliki kekuatan unik dari regalia yang mereka pakai.

 

satu hal yang unik untuk Kill La Kill The Game adalah special move yang bisa kalian gunakan saat power bar sudah terisi penuh sebanyak 50%. mendekati musuh dan mengaktifkan “Hisatsu” akan memindahkan pertarungan ke game “Janken” mode dimana kita bertaruh dengan musuh dengan Jan Ken Pong(Gunting, Batu, Kertas), yang kemudian dilanjutkan dengan adegan adu pukul khas anime, kalau kalian menang 3 kali dan mini game ini, Hisatsu bisa di aktifkan. Visual terbilang biasa saja saat memainkan Janken, tapi fitur ini disaat bersamaan membuat kami berpikir, apakah mode ini benar-benar perlu untuk Kill La Kill. pertarungannya yang terbilang simple tidak lantas berubah menjadi lebih kompleks karena Janken mode ini. Mode ini juga menghentikan pertarunga, dan membuat menang kalah di pertarungan tersebut hanya berpusat di permainan Jankenpon saja. kami tidak bisa memungkiri tapi, bisa memenangkan game janken ini dan mengalahkan musuh dengan Hisatsu attack sangat memuaskan.

Walau gameplaynya patut disayangkan, visual di game ini benar-benar memuaskan hati saya yang dulu menggemari anime Kill La Kill. sesuai dengan genrenya, Arc Sytem dan Trigger benar-benar memperlihatkan visual-visual terbaik dari anime dan menaruh semuanya dalam gamenya. Suara karakternya seusai dengan setiap karakter, dan Regalia yang dipakai setiap karakter tidak kalah keren dalam bentuk 3D. 

Overal, dari pengalaman kami mencoba demo Kill La Kill the game, kami paling puas dengan visual dari gamenya, dan cukup kecewa dengan gameplaynya. Mungkin variasi tiap karakter bisa mengubah pandangan kami nanti setelah gamenya keluar.

 

 

 

 

Related posts

[Review] Dolmen – Masih Belum Cukup!

MongJi

Virtua Fighter 5 Remaster Rilis Sebagai Eksklusif PlayStation Plus Juni

clauscj

FIFA 21 Dan Read Dead Online Masuk Xbox Game Pass Bulan Mei

clauscj

Leave a Comment