Komunitas Ragnarok M Classic yang biasanya ramai dengan aktivitas grinding, berbagi build, hingga nostalgia dengan sistem job lawas, kali ini justru dihebohkan oleh sebuah insiden yang bikin ricuh. Semua bermula dari gift code eksklusif yang dibagikan melalui kanal resmi Discord. Kode hadiah tersebut awalnya dijanjikan berisi reward fantastis berupa Zeny 70 juta dan Mora Coin 600+. Namun, tanpa penjelasan yang jelas, hadiah itu tiba-tiba ditarik kembali oleh pihak developer dan diubah hanya menjadi 5 Mora Coin saja.
Lebih parahnya lagi, bagi pemain yang sudah menukarkan dan menggunakan hadiah tersebut, reward yang telah dipakai justru dianggap sebagai hutang in-game. Sistem kemudian membebankan kekurangan itu ke akun pemain sehingga membuat banyak player merasa sangat dirugikan.
Kronologi Kesalahan Gift Code
Masalah ini bermula ketika Discord resmi Ragnarok M Classic membagikan sebuah kode khusus yang disebut sebagai event gift code. Ribuan pemain dengan antusias menukarkannya karena hadiah yang ditawarkan sangat besar dibanding event biasanya.
Namun, hanya beberapa jam setelah ribuan pemain melakukan klaim, developer mengumumkan bahwa gift code tersebut “salah input”. Zeny 70 juta dan Mora Coin ratusan dianggap bukan reward yang seharusnya. Mereka kemudian menarik kembali isi hadiah itu dan menggantinya dengan reward kecil, yakni hanya 5 Mora Coin.
Dampak pada Akun Pemain
Sayangnya, perubahan itu tidak berhenti di situ. Banyak akun pemain yang sudah menggunakan Zeny ataupun Mora Coin dari gift code awal langsung terkena penalti berupa status hutang. Pemain yang tadinya sudah melakukan upgrade gear, refine, atau membeli item mahal, kini harus menanggung minus pada saldo in-game mereka. Situasi ini membuat aktivitas bermain terganggu karena akun tidak bisa berfungsi normal hingga “hutang” tersebut dilunasi.
Reaksi Komunitas yang Meledak
Komunitas Ragnarok M Classic, terutama di grup Facebook dan forum Discord, langsung meledak dengan berbagai komentar pedas. Pemain menganggap developer tidak profesional karena melakukan kesalahan fatal dan malah membebankan tanggung jawab ke pemain.
Banyak yang merasa sudah kehilangan motivasi untuk melanjutkan permainan. Ada pula yang menyebut insiden ini sebagai skandal gift code terbesar dalam sejarah Ragnarok M. Beberapa pemain bahkan mengaku akun mereka hampir tidak bisa digunakan karena hutang yang ditagihkan sistem jumlahnya mencapai puluhan juta Zeny.
Ungkapan Kekecewaan Pemain
Pemain menuliskan keluhan bahwa mereka merasa seperti “dijebak”. Alih-alih menikmati hadiah event, mereka justru harus menanggung beban in-game yang tidak pernah mereka minta. Developer dianggap tidak transparan dalam menjelaskan kronologi kesalahan dan solusi yang adil.
“Saya pribadi merasa ini bukan lagi sekadar bug atau salah input, tapi bukti kurangnya profesionalisme. Bagaimana mungkin hadiah resmi dari kanal Discord dijadikan hutang kepada pemain hanya karena developer salah input? Ini benar-benar mencoreng citra game yang sebenarnya punya komunitas loyal,” ungkap penulis sebagai penggemar Ragnarok sejak era PC.
Dugaan Gift Code Hanya untuk “Teman Game Master”
Di tengah panasnya situasi komunitas, muncul pula sebuah asumsi yang makin menyulut kemarahan pemain. Beberapa anggota forum dan grup komunitas berpendapat bahwa gift code dengan hadiah Zeny 70 juta dan Mora Coin 600+ sebenarnya bukanlah kesalahan input biasa. Mereka menduga kode tersebut memang awalnya disiapkan khusus untuk lingkaran terbatas, termasuk teman dekat atau kenalan Game Master.
Isu ini berkembang cepat karena banyak pemain merasa ada ketidakadilan yang nyata. Mengapa gift code yang seharusnya bersifat publik justru ditarik dan diganti setelah ribuan pemain mengetahuinya? Pertanyaan itu memunculkan spekulasi bahwa hadiah besar sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk semua pemain.
Asumsi Nepotisme dalam Game
Komunitas mengaitkan insiden ini dengan praktik nepotisme. Istilah “gift code teman GM” mulai ramai digunakan di Discord dan media sosial. Pemain menilai adanya kemungkinan pihak internal game hanya ingin memberikan keuntungan kepada lingkaran tertentu, sementara pemain biasa hanya mendapatkan remah berupa 5 Mora Coin.
Situasi ini membuat kepercayaan terhadap manajemen game semakin runtuh. Bukan hanya karena hadiah ditarik, tetapi juga karena muncul dugaan ada perlakuan istimewa di balik layar.
“Bila memang benar gift code awal hanya ditujukan untuk kalangan tertentu, itu artinya ada masalah serius dalam etika manajemen game. Sebuah MMORPG seharusnya menjunjung kesetaraan pemain, bukan memberikan privilege kepada segelintir orang karena hubungan personal,” tegas penulis sebagai pengamat komunitas.
Dampak Ekonomi In-Game
Ragnarok M Classic memiliki ekosistem ekonomi yang sensitif karena Zeny dan Mora Coin berperan penting dalam pengembangan karakter. Dengan adanya insiden ini, harga barang di pasar in-game sempat mengalami gejolak.
Pemain yang tadinya sudah memanfaatkan Zeny tambahan untuk membeli item rare, kini harus menjual kembali aset mereka demi menutup hutang. Akibatnya, supply meningkat drastis dan harga barang jadi tidak stabil. Komunitas menyebut kondisi ini sebagai “krisis ekonomi mini” di dalam game.
Bagaimana Developer Menyikapinya
Pihak developer hanya memberikan pernyataan singkat bahwa reward yang salah sudah diperbaiki. Namun, mereka tidak memberikan kompensasi berarti bagi pemain yang merasa dirugikan. Banyak yang menilai kebijakan ini sangat merugikan karena hanya menguntungkan developer semata tanpa memperhatikan kenyamanan player.
Reaksi Pasif dari Manajemen dan Moderator Discord
Setelah kericuhan soal gift code mencuat, banyak pemain berbondong-bondong meminta penjelasan langsung di kanal Discord resmi. Namun yang mereka dapatkan justru respon pasif dari pihak manajemen dan moderator. Alih-alih memberikan klarifikasi detail, moderator lebih banyak meminta pemain untuk “sabar menunggu pengumuman resmi”.
Beberapa laporan dari anggota komunitas bahkan menyebut ada komentar pemain yang dihapus atau dibungkam karena dianggap terlalu vokal. Situasi ini membuat rasa frustrasi semakin besar karena komunitas merasa suara mereka tidak didengar.
Pemain menilai tindakan diam dan defensif seperti ini hanya memperburuk keadaan. Developer dianggap abai terhadap keresahan komunitas, sementara moderator Discord justru lebih sibuk menjaga citra daripada menyampaikan aspirasi pemain.
Moderator Dianggap Tidak Netral
Sikap moderator yang dianggap tidak memihak komunitas juga menjadi sorotan. Banyak pemain merasa bahwa moderator seharusnya menjadi jembatan komunikasi antara developer dan player. Namun dalam kasus ini, mereka justru seperti tameng yang menutupi kesalahan developer.
“Bagi saya, sikap pasif manajemen dan moderator Discord lebih menyakitkan daripada masalah gift code itu sendiri. Bukannya memberi solusi, mereka malah membuat komunitas makin gerah. Hasilnya, rasa kecewa berubah jadi kemarahan yang lebih besar,” komentar penulis sebagai bagian dari komunitas gamer.
Gerakan Rating 1 di Google Play Store
Akibat rasa kecewa yang menumpuk, sebagian besar komunitas akhirnya melancarkan aksi protes digital melalui gerakan rating 1 di Google Play Store. Dalam hitungan hari, rating Ragnarok M Classic anjlok drastis.
Banyak review baru bermunculan dengan nada sama: kecewa terhadap gift code yang ditarik, tidak puas dengan sikap developer, dan muak dengan respon moderator Discord yang pasif. Screenshot ulasan bintang satu pun ramai dibagikan di media sosial sebagai bentuk solidaritas protes.
Efek Domino pada Citra Game
Gerakan rating 1 ini membawa dampak besar terhadap citra Ragnarok M Classic di mata calon pemain baru. Game yang sebelumnya cukup stabil dalam peringkat kini terjun bebas, memperlihatkan bahwa komunitas gamer punya kekuatan nyata untuk menekan developer.
Beberapa analis komunitas menyebut bahwa jika tidak segera ditangani dengan baik, insiden ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempercepat penurunan popularitas Ragnarok M Classic di pasar mobile.
Kasus Serupa di Ragnarok M Eternal Love
Bagi sebagian pemain lama Ragnarok, insiden gift code di Ragnarok M Classic bukanlah hal pertama yang menimbulkan kekecewaan. Komunitas segera mengingat kasus lama di Ragnarok M Eternal Love yang sempat heboh beberapa tahun lalu.
Pada saat itu, developer memberikan hadiah eksklusif hanya kepada pemain premium asal Thailand, sementara komunitas global merasa dianaktirikan. Kebijakan yang dianggap diskriminatif tersebut menuai protes besar-besaran karena tidak sesuai dengan semangat MMORPG yang mengedepankan kesetaraan antar pemain.
Kasus Ultra Instinct dan Player Bernama Ofu
Selain soal hadiah premium, ada pula kasus mencolok yang melibatkan seorang pemain populer bernama Ofu. Ia diketahui menggunakan aplikasi ilegal bernama Ultra Instinct, sebuah tool cheat yang memberi keuntungan tidak adil di arena PvP.
Alih-alih menerima sanksi berat seperti banned permanen, akun Ofu hanya dikenai penalti sementara berupa pengurangan status karakter. Keputusan ringan ini dianggap bukti nyata bahwa developer menerapkan standar ganda. Pemain biasa akan langsung terkena banned permanen jika ketahuan menggunakan aplikasi ilegal, sementara pemain “istimewa” seperti Ofu hanya mendapat hukuman ringan.
Pola Masalah yang Berulang
Kasus Eternal Love dengan Thailand premium reward dan kasus Ofu dengan Ultra Instinct kini sering dijadikan pembanding oleh komunitas Ragnarok M Classic. Mereka menilai ada pola masalah yang berulang: hadiah besar atau keuntungan eksklusif hanya untuk kelompok tertentu, sementara pemain lain dirugikan.
“Sebagai penulis sekaligus pemain lama Ragnarok, saya melihat masalah gift code di Classic bukan kasus tunggal, tapi lanjutan dari pola lama yang pernah muncul di Eternal Love. Dari hadiah premium eksklusif Thailand sampai kasus Ofu dengan Ultra Instinct, developer selalu terlihat lebih melindungi pihak tertentu. Ini jelas merusak kepercayaan komunitas,”